DEMI MASA LALU & DEMI MASA DEPAN

Hari ini aku kembali.

Kembali ke dunia asal.kembali ke rutin asal.Tapi kali ini keadaanya tidak seperti dulu.kali ini aku lihat dunia dengan pandangan berbeza.perspektif yang sungguh berbeda dari kebiasaannya.Entah.sukar untuk aku ungkapkan dengan kata kata tapi itulah hakikat.Sebuah hakikat yang bakal jadi titik tolak untuk sebuah permulaan yang baru.

Kotak hitam gergasi itu penuh mukjizat.

Di depan kotak hitam itu aku terdiam kaku.kaget dan bungkam.terasa begitu kerdil dihadapan sang Pencipta yang Maha Agung..terasa seperti aku lansung tak punya apa-apa.terasa seperti dunia ini tidak ada ertinya lagi..hanya akhirat sana tempat yang kekal abadi.terasa begitu malu bila berdiri di depan kotak suci itu..Dosaku menggunung tinggi dan seperti tidak layak untuk aku berdiri di sini,mencari sisa pengampunan dari Yang Maha Kuasa..tanpa sedar ada manik basah laju mengalir di pipi.

Ya Allah..ampunilah dosaku dan dosa kedua ibu bapaku serta dosa seluruh umat islam..berilah aku petunjuk dan hidayah Mu..dan jangan lah kau bolak balik kan hati kami setelah Engkau beri kami petunjuk Mu..Sesungguhnya Engkaulah Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang..ameen.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS. Al Baqarah[2] : 286)