KOPI LUWAK = CIVET COFFEE

Mari kia berkenalan dengan Kopi Luwak.

Mount Batur (Gunung Batur) is an active volcano located at the center of two concentric calderas north west of Mount Agung, Bali, Indonesia. The south east side of the larger 10×13 km caldera contains a caldera lake.

Kat kawasan Kintamani ni terletaknya Gunung Batur,which is ada di Produce Kopi Luwak,ataupun dikenali sebagai Kopi Musang.

Kenapa Kopi musang??sebab kopi ni asalnya dari Bijik kopi,then di telan masuk oleh Musang then lepas musang berak,depa pakat pakat ambik taik Musang tu,pecahkan bijik kopi then proses kopi yang dalam sarung.tak paham?aku pun tak berapa paham..haha

Ni lah rupanya taik Musang yang dah di keringkan.dalam taik ni lah kena pecahkan then amik kopi kat dalam untuk di proses buat kopi.

Bijik kopi yang dah ready

Goreng dulu kopi ni biar kering

Then kemudian baru tumbuk haluih haluih biar jadik serbuk kopi.kata mereka,dalam usus Musang macam ada penambah perasa yang memberikan keunikan rasa Kopi tersebut.Wallahualam.

tersenyum amoi ni noo duk tumbuk kopi

then dia masak air

Pastu menyediakan kopi luwak ni.actually kopi luwak ni ada macam macam rasa bergantung kepada Bijik kopi mana yang Musang duk telan.aku tak berapa sure,cuma nya rasa dan bau nya still seakan sama antara satu kopi luwak dan kopi luwak yang lain.

Kopi Luwak was the most expensive coffee in the world, selling for between $100 and $600 USD per pound, and is sold mainly in Japan and the United States by weight.pehhhhh mahal tu kopi ni..memang orang kaya jer lah duk minum kopi ni.tapi setakat nak rasa boleh jer..(FYI,aku tak sempat pi kintamani ni aritu masa pi Bali,ni cerita lepas abang aku balik dari Bali,saja nak share ngan korang..hehe)

Kopi Luwak (pronounced [ˈkopi 'luak]) or Civet coffee is coffee made from coffee berries which have been eaten by and passed through the digestive tract of the Asian Palm Civet (Paradoxurus hermaphroditus) and other related civets. The civets eat the berries, but the beans inside pass through their system undigested. This process takes place on the islands of Sumatra, Java, Bali and Sulawesi in the Indonesian Archipelago, in the Philippines (where the product is called Motit Coffee in the Cordillera, or Kape Alamid in Tagalog areas) and in East Timor (locally called kafé-laku). Local lore in Vietnam has given the name "weasel coffee" to civet coffee, in what is considered the closest recognizable translation to English.

ni serba sedikit info pasal Kopi Luwak dari Wikipedia.Kalu korang ke Bali pi lah area Kintamani,menikmati keenakan Kopi Luwak atau Kopi Musang ni.Aku tak minum sebab dah taw asal-usul nya..haha..ni pun bukan aku yang minum,shuk dan isterinya yang minum..AMACAM?ADA BERANI KAAA??

*Bosan arini..Meeting tak sudah..zzzzzzzz...